Minggu, 02 Juni 2013

Mayat Bertato Ditemukan Mengambang di Sungai Melawi



Senin pagi (3/06/2013), pasar Serawai dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat pria bertato yang diidentifikasi bernama Junjun mengapung di sungai Melawi berdekatan dengan lanting warga.

Seperti diketahui, Junjun ini dikabarkan menghilang sejak kemarin dan akhirnya ditemukan mengapung di sungai Melawi. Menurut info Junjun tewas karena mabuk dan terjatuh ke sungai.

Belum banyak info yang bisa dihimpun dari kasus ini. Info selanjutnya dapat dibaca di laman Grup Facebook Kecamatan Serawai.

Read more »

Tingkat Kelulusan Semakin Baik

Seperti yang kita ketahui, pelaksanaan Ujian Nasional tahun ini sempat terganggu di beberapa daerah karena kacaunya distribusi soal dan waktu pelaksanaan UN. Beruntung hal itu tidak dialami oleh sekolah di Kecamatan Serawai.


Dunia pendidikan di Kecamatan Serawai boleh sedikit berbahagia karena persentase kelulusan SMP-SMA tahun 2013 semakin membaik. SMA N 1 Serawai tahun ini siswa yang tidak lulus berjumlah 6 orang, SMP N 1 serawai lulus 100 persen, SMP N 2 Baras Nabun lulus 100 persen, diikuti SMK N 1 Serawai yang juga lulus 100 persen.


Dari segala keterbatasan sekolah-sekolah negeri di Kecamatan Serawai seperti fasilitas belajar mengajar khususnya tenaga pengajar, semoga tidak menyurutkan hasrat belajar mengajar siswa dan guru demi kemajuan pendidikan di Kecamatan Serawai. Demikian juga dengan tingkat kelulusan yang membaik ini diiringi dengan output yang baik. Hal ini bisa ditandai dengan banyaknya lulusan yang diterima di sekolah terbaik atau Universitas terbaik.

Read more »

Selasa, 30 April 2013

Nikmatnya Belajar di Ruang Kelas Baru.

Suasana KBM SMPN 2 Serawai
Satu diantara faktor keberhasilan belajar dan pembelajaran adalah sekolah dengan lingkungan serta sarana dan prasarana yang baik. Selain guru sebagai faktor utama, suasana kelas yang bersih dan rapi membuat siswa merasa nyaman dan betah untuk belajar. Suasana seperti itulah yang coba dibangun oleh guru-guru di SMPN 2 Serawai. 

Sebagai gambaran, berikut ini beberapa informasi yang coba kami bagi mengenai SMPN 2 Serawai berdasarkan keterangan dari Kepala Sekolah SMPN 2 Serawai.  

Secara geografis SMPN 2 terletak di desa Baras Nabun, Kecamatan Serawai, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. SMPN 2 merupakan salah satu sekolah kategori terpencil di wilayah Kecamatan Serawai dan satu-satunya SMP di jalur sungai Serawai.

Gedung SMPN 2 Serawai dibangun pada tahun 2005 dan selesai pada tahun 2006 dengan bantuan hibah luar negeri dalam bentuk Blockgrant di atas tanah seluas 1,7 Ha hibah masyarakat.

SMPN 2 ini mulai beroperasional pada tahun 2006 dengan USB lengkap (ruang kelas ada 3, ruang perpustakaan, Laboratorium IPA, OSIS, Prakarya, Kesenian, BP/BK, Kantin, Ruang Kepala Sekolah, Ganti Pakaian, Ruang Guru, WC lengkap).

Pada tahun 2012 mendapat bantuan dari dana APBN Murni untuk rehabilitasi dan menambah 2 lokal baru yang untuk sementara akan dijadikan asrama bagi siswa-siswi dari jauh.

Saat ini sekolah beroperasional dengan 8 orang tenaga pendidik/guru. Guru PNS berjumlah 2 orang ditambah Kepsek, 2 orang guru kontrak daerah, dan 3 orang guru honor.

Kegiatan KBM sudah dilakukan sesuai kurikulum dan jadwal pelajaran umumnya. Walaupun berada diwilayah terpencil, bahkan ada anak-anak harus menempuh perjalanan dengan berjalan kaki selama 1 jam untuk sampai ke sekolah tetapi mereka bisa tepat waktu masuk jam 7 dan pulang jam 12:10.

Berikut ini situasi belajar siswa SMPN 2 Serawai:






Semoga dari segala keterbatasan kedepan pendidikan di daerah ini (Baras Nabun dan sekitarnya) bisa semakin berkembang dengan SMPN 2 Serawai menjadi acuannya.

Read more »

Kamis, 25 April 2013

Rekreasi Guru dan Siswa SMPN 2 Serawai


Mengisi hari libur, SMPN 2 Serawai mengadakan rekreasi bersama siswa dan guru. Rekreasi ini bertujuan mendekatkan silaturahmi antara siswa dan guru juga mendekatkan siswa dengan alam.

Tujuan rekreasi adalah sebuah nokan (air terjun kecil) yang berjarak kira-kira 15 menit dari Desa. Kami akan membagi momen kebahagiaan itu dalam foto-foto berikut ini.






Tidak sabar ingin merasakan rujak.

Nokan








Read more »

Isteri Tewas Tertembak Senapan Suami

Ilustrasi

SERAWAI- Kejadian tragis terjadi di desa Rantau Malam dimana seorang isteri yang tewas tertambak senapan untuk berburu milik suaminya.

Berikut ini kronologisnya: 

Peristiwa itu terjadi pada hari Rabu (24/13) pada pagi hari kira-kira pukul 06.30. Agus (22) yang merupakan suami Uceng (23) hendak pergi berburu. Sebelum berangkat Agus yang menenteng senapan di bahunya pergi ke dapur untuk mengambil barang yang sempat tertinggal. Sementara itu Uceng sedang masak daging kera.

Saat hendak mengambil barang yang tertinggal itu Agus harus menunduk, namun tiba-tiba senapan lantak yang dibawa Agus terjatuh dari bahunya dan langsung meletus. Letusan itu mengenai rusuk dibawah ketiak Uceng istrinya dan tembus ke ketiak sebelah. Uceng pun  terkapar bersimbah darah dengan luka tembak tersebut.

Uceng tewas meninggalkan anak semata wayangnya. Sementara setelah kejadian itu Agus langsung ditahan untuk mempertanggungjawabkan kelalaiannya sehingga menyebabkan kematian.



Read more »

Rabu, 24 April 2013

MELAHOI

Orang Dayak Melahoi terdapat di Kecamatan Serawai dan Ambalau di Kabupaten Sintang serta Kecamatan Menukung dan Ella Hilir di Kabupaten Melawi. Mereka ini kadang disebut sebagai Orang Melahui. Kata Melahoi merupakan sebuah nama sungai yang kini disebut sungai Melawi. Kata Melawi itu sendiri merupakan kesalahpahaman yang beredar luas sebagai anekdot di Kabupaten Sintang ini.

Khusus di Kecamatan Ambalau, jika mereka bertemu dengan orang Dohoi Uud Danum maka mereka kebanyakan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Dohoi Uud Danum. Sebagian besar dari mereka bisa berbahasa Uud Danum. Sering juga ada kasus kedua penutur bahasa ini masing-masing memakai bahasanya sendiri, yaitu orang Dohoi berbahasa Dohoi dan orang Melahiu berbahasa Melahoi ketika berbicara.

Orang Melahoi ini tersebar di beberapa daerah di sepanjang aliran Sungai Melawi beserta anak sungainya. Namun mereka terutama bermukim di Kecamatan Serawai yaitu di Desa Tontang dan Pagar Lebata. Di Kecamatan Menukung yaitu di Desa Nanga Melona dan Nanga Mawang Mentatai.

Orang Melahoi juga terdapat di Kecamatan Ella Hilir ada di Desa Nanga Kalan dan beberapa tempat di dalam Sungai Ella Hilir. Di dalam Sungai Ella mereka berbaur dengan orang Pangin dan Uud Danum yang ada di situ.

Untuk mencapai daerah pemukiman orang Melahoi ini, orang melewati jalur sungai, yaitu Sungai Melawi, Sungai Demu, Sungai Mentatai, dan lainnya. Daerah terjauh adalah mereka yang bermukim di dalam sungai Demu (Lomuan) dan jaraknya dari Nanga Serawai adalah sekitar 35 kilometer. Jarak sejauh ini jika ditempuh dengan motor temple 15 HP akan memakan waktu sekitar 4 jam dan jika memakai motor kelotok akan memakan waktu sekitar satu hari.

Jumlah orang Melahoi diperkitakan sekitar 5.507 jiwa, yang terdiri dari 2.470 di Kecamatan Serawai, 1.291 jiwa di Kecamatan Menukung, dan 1.726 di Kecamatan Ella Hilir dan sekitar 20 jiwa di Kecamatan Ambalau (data kecamatan dan desa 1998).

(sumber: Mozaik Dayak)

Read more »