Rabu, 24 April 2013

LIMBAI

Subsuku Dayak Limbai adalah salah satu subsuku yang berada di Kabupate Melawi.

Orang Limbai di Kecamatan Serawai bermukim di Nusa Bakti, Desa Nanga Mentatai, dan Karya Jaya. Berdasarkan tempat pemukiman, orang Limbai juga seringkali dibedakan menjadi dua, yaitu orang Limbai pantai dan Limbai Darat.

Dulu masyarakat Limbai sengaja bermukim jauh ke arah daratan adalah dengan tujuan untuk menghindari para pengayau. Pada zaman perang kayau dulu, orang lebih banyak berpergian melalui sungai. Dengan bermukim di tengah daratan, mereka sulit sekali ditemukan musuh-musuhnya.

Meski belum diketahui asal-usulnya, namun ditemukan informasi bahwa yang menjadi temenggung pertama orang Limbai adalah Tumak Baya dari Kelopok dan Bonau dari Guhung Berajang. Sedangkan yang menjadi pemimpin Bonuh Limbai adalah Cai Elai dari Kelait.

Bahasa yang dituturkan oleh orang Limbai ini secara umum hamper sama dengan beberapa bahasa lainnya di daerah Melawi, seperti bahasa Kubitn dan kenyilu. Salah satu contoh persamaannya yang menonjol adalah adanya kata abon untuk mengatakan ‘tidak ada’.

Penutur bahasa Limbai di Kecamatan Serawai berjumlah 1.047 jiwa (5,64%) dari keseluruhan penutur bahasa Limbai.

Tradisi lisan yang ada adalah cerita daerah dan pengobatan. Dalam cerita daerah dikisahkan mengenai cerita-cerita kepahlawanan. Dalam pengobatan cerita-ceritanya dilagukan. Lagu untuk pengobatan disebut belian. Tradisi pengobatan dilakukan hamper satu malam dan setelah itu barulah dia mulai menyembuhkan si sakit. Kebanyakan yang bisa melakukan ritual pengobatan ini adalah laki-laki. Hal ini berbeda dengan masyarakat dari suku Uud Danum, yang lebih banyak bisa melakukan ritual pengobatan ini adalah wanita, yang biasa di sebut jaja.

(sumber: Mozaik Dayak)

0 komentar:

Posting Komentar