Kamis, 23 Juni 2011

Serawai

Serawai adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Indonesia. Kecamatan ini terletak di sebelah hilir kecamatan Ambalau dan sebelah hulu kecamatan Menukung. Ibu kota kecamatan terletak di Nanga Serawai berupa tanjung daratan yang dibentuk oleh kelokan sungai Melawi. Jarak tempuh Sintang Serawai melalui sungai Kapuas ke anak sungai Melawi kira-kira 200 km atau 6 jam perjalanan speedboat. Sekarang sudah bisa ditempuh melalui jalan darat dengan mobil gardan ganda atau sepedamotor. Desa Kecamatan Serawai paling hilir yaitu sebelah Barat adalah desa Mentatai yang berbatasan dengan kecamatan Menukung, paling hulu yaitu sebelah Timur desa Nanga Lekawai dengan muara anak sungai Lekawai, berbatasan dengan kecamatan Ambalau, sebelah Tenggara Serawai dusun Rantau Malam berbatas dengan Propinsi Kalimantan Tengah yang dipisahkan oleh gunung Bukit Raya, dan sebelah utara berbatas Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat. Kecamatan Serawai terdiri dari 12 desa Pengembangan Serawai, yaitu: Desa Serawai, Begori, Pagar Lebata, Tontang, Lekawai (Karya Bhakti), Mentayoi, Riyoi, Segulang, Baras Nabun, Jelundung, Mentatai, dan Buntut Ponte. Kecamatan Serawai merupakan salah satu kecamatan "besar" di kabupaten Sintang. Kecamatan Serawai maju dalam bidang perdagangan dengan hasil alam yang menonjol adalah kayu. Beberapa perusahaan kayu gelondongan HPH yang beroperasi adalah PT Barito Pacific Timber, PT Sari Bumi Kusuma, dan PT Benua Indah Group. Hasil tambang yang banyak didapat adalah emas, walaupun lewat penambang tradisional dan tanpa izin. Demografi penduduk: sebagian besar berasal dari penduduk asli Dayak Ud Danum, kemudian Melayu, keturunan Cina suku berbahasa Khek, pendatang dari Jawa, Sumatera, dll. Sebagian beragama Katholik, Kristen Protestan, Islam, dan sebagian kecil animisme.

Read more »

Selasa, 21 Juni 2011

Pembangunan Dermaga Serawai Mandek

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Proyek pembangunan dermaga (stegher) di wilayah Kecamatan Serawai Ambalau Kabupaten Sintang (Kalbar) yang sudah dibangun sejak tahun 2008 lalu terbengkalai, padahal pengerjaannya belum selesai.

Kondisi inipun dikeluhkan oleh anggota DPRD Sintang Sandan Ssos yang juga anggota DPRD asal dapil setempat.

"Stegher tersebut saat ini rusak, padahal pengerjaannya belum selesai, kita berharap pembangunannya segera diselesaikan, supaya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat," ujar Sandan kepada Tribunpontianak.co.id Selasa (21/06/2011).

Proyek tersebut merupakan proyek Provinsi, yang direncanakan untuk bersandar kapal-kapal pengangkut barang yang akan menuju Kecamatan setempat. Sandan yakin jika pembangunannya bisa segera diselesaikan dampaknya akan baik bagi masyarakat.

"Perekonomian di sana sudah cukup baik, jika ditunjang dengan stegher tersebut maka akan berpengaruh positif untuk mengangkat perekonomian masyarakatnya. Apalagi kecamatan Serawai Ambalau hanya mengandalkan jalur sungai," tandasnya.

sumber: http://pontianak.tribunnews.com/2011/06/21/pembangunan-dermaga-serawai-mandek

Read more »